Tumblr

Friday, September 28, 2012

perkataan maaf di tengah malam.

ketika kamu duduk di bangku sebrang halaman kampus dan aku terduduk di depan kelas. tatapan kita bertemu untuk pertama kalinya. aku masih ingat jelas itu.
tulisan singkat pertama kita adalah ketika aku bertanya : "Kau temannya temanku ya?" lalu kamu menjawab "Iya, memangnya kenapa?"
Aku ingat obrolan pertama kita itu ketika aku bertanya : "Sekarang jam berapa?"
Aku ingat perkenalan kita itu dimulai dari hobi dan banyak kesamaan yang secara kebetulan - kebetulan aneh.
Aku ingat setiap pulang dari acara itu, handphone selalu ku check berharap ada satu pesan darimu.
Aku ingat meskipun tidak semua detail perjalanan awal yang menurutku indah dan dipenuhi rasa penantian.
hingga kita terhubung dan keadaan tidak sama seperti dulu. atmosfirnya berbeda. kita memiliki satu sama lain tapi rasa penantian dan indah itu menurutku hilang. kata-kata yang berubah. sifat yang menurutku... sedikit berubah. disaat itulah perbedaan dimulai.
kita belum mengenal satu sama lain secara pasti, perspektif kita berbeda. berbelok ke arah yang berlawanan.
Disinilah saatnya 'mungkin' karena kita bergerak terlalu cepat kita memasuki ending dengan cepat juga.
kesamaan yang kami punya kemarin hanyalah satu, "Sayang" namun jalannya berbeda.
kamu dengan jalan yang ingin kita tetap terikat dan
ketika aku bisa masih menjaga kata itu dijalan kita sudah tidak terhubung lagi sampai kita mengenal baik dan mendapatkan atmosfer seperti di awal dan mungkin terhubung lagi .
lalu 'akhir'pun datang. disinilah problema terjadi. kita benar benar berbeda perspektif tentang robeknya hubungan itu untuk apa.


Jika apa yang dulu kau katakan benar, kita masih punya setitik harapan meskipun sekecil atom.
Jika fikiran negative ku yang benar, dalam waktu singkat kau bersama yang lain.
Sedangkan aku dalam pemulihan yang pasti lama.


Aku tau itu berat, untukmu kemarin.
Dan untukku sekarang ataupun nanti.
Aku tahu, tulisan ini sudah terlambat.
Aku tahu, seharusnya aku menyampaikan dengan kata-kata.
Aku sudah bukan seseorang mu lagi tapi ini yang kufikirkan seminggu ini.

Maafku belum terucap sempurna.
Maaf karena mengecewakanmu.
Maaf karena telah bertemu dengan orang seperti ku.
Maaf karena mungkin ini keputusan sebelah pihak.
mungkin hanya keinginanku sepihak untuk merasakan atmosfer seperti dulu. sekarang, kau bisa mendapat yang lebih baik dariku.
sekali lagi Maaf atas waktumu yang terbuang sia-sia karenaku.

No comments:

Post a Comment